Tag: China

Menjelajahi 6 Bagian Tercantik Tembok Besar China yang Wajib Dikunjungi

klungkungtourism.com – Wisatawan dari seluruh dunia selalu memadati kawasan Badaling. Bagian Tembok Besar China ini terletak sekitar 70 kilometer dari Beijing. Pemerintah Tiongkok membangun infrastruktur pendukung seperti jalur kereta, jalan tol, dan fasilitas wisata modern di sekitarnya. Badaling menawarkan pemandangan pegunungan yang spektakuler dan kemegahan arsitektur tembok yang terpelihara sangat baik. Para pelancong bisa menikmati jalur berjalan kaki yang nyaman sambil menyerap nilai sejarah yang melekat pada setiap batu bata tembok.

Panorama Pegunungan di Mutianyu

Mutianyu menghadirkan keindahan alam yang luar biasa. Hamparan pepohonan hijau mengelilingi bagian tembok ini dan menciptakan suasana asri dan sejuk. Pemerintah lokal menambahkan jalur gondola yang mengantar pengunjung ke puncak tertinggi. Para wisatawan bisa berjalan menuruni tembok sambil menikmati lanskap pegunungan yang membentang sejauh mata memandang. Mutianyu juga terkenal karena menara penjagaannya yang unik dan rapi, yang menunjukkan keahlian arsitektur zaman Dinasti Ming.

Simatai dan Keindahan Malam Hari

Simatai memberikan pengalaman yang berbeda dibanding bagian lainnya. Pengunjung dapat menyusuri tembok ini pada malam hari dengan penerangan lampu-lampu kecil yang menciptakan suasana magis. Kawasan ini juga menyuguhkan tantangan karena medan yang curam dan menantang. Wisatawan berjiwa petualang sering memilih Simatai karena atmosfer alaminya yang masih liar. Di kejauhan, gemerlap lampu desa menambah keindahan pemandangan malam yang tak terlupakan.

Jiankou: Surga Para Pendaki

Jiankou menyajikan jalur tembok yang belum tersentuh restorasi. Batu-batu kuno yang berserakan menciptakan tantangan tersendiri bagi para pendaki. Jiankou menyuguhkan panorama dramatis dengan latar pegunungan terjal dan awan yang bergelayut rendah. Banyak fotografer profesional memilih lokasi ini untuk mengabadikan keindahan alam dan sejarah dalam satu bingkai. Meski sulit dijangkau, Jiankou tetap menarik minat karena aura petualangan yang kuat.

Jinshanling: Perpaduan Keaslian dan Kemegahan

Jinshanling menyuguhkan keaslian arsitektur kuno yang berpadu dengan keindahan alam sekitar. Para arkeolog dan sejarawan sering meneliti bagian ini karena kondisinya yang relatif utuh. Jalur tembok yang bergelombang melintasi punggung bukit menciptakan ritme visual yang memikat. Pengunjung bisa menikmati matahari terbit atau terbenam dari atas menara penjagaan. Keindahan lanskap dan kekayaan sejarah berpadu harmonis di Jinshanling.

Huanghuacheng dan Pesona Danau

Huanghuacheng menawarkan pemandangan unik karena tembok ini bersentuhan langsung dengan air danau. Bagian tembok yang terendam sebagian menciptakan pemandangan yang memesona, terutama saat matahari menyentuh permukaan air. Wisatawan bisa menyewa perahu dan mengelilingi danau sambil menikmati keindahan tembok dari sudut yang berbeda. Huanghuacheng juga terkenal karena keheningannya, menjadikannya lokasi ideal untuk refleksi dan ketenangan.

Pengumuman Perubahan Kebijakan Senjata Nuklir Amerika Serikat: Respons terhadap Non-Responsivitas Rusia dan China

klungkungtourism.com – Pada tanggal 7 Juni 2024, Amerika Serikat dijadwalkan untuk mengumumkan revisi signifikan dalam kebijakan senjata nuklirnya. Informasi ini diungkapkan oleh seorang pejabat tinggi pemerintahan kepada kantor berita Semafor, menyatakan bahwa Amerika Serikat akan memperkenalkan pendekatan yang lebih kompetitif sebagai tanggapan terhadap keengganan Rusia dan China untuk berpartisipasi dalam dialog nonproliferasi dan pengendalian senjata.

Dalam kerangka kebijakan yang diperbarui, Amerika Serikat berencana untuk mengembangkan versi baru dari bom gravitasi nuklir. Kebijakan ini juga bertujuan untuk memperkuat kemampuan sekutu utama melalui peningkatan kapasitas serangan jarak jauh dan pengawasan. Meskipun detail spesifik masih minim, langkah ini diindikasikan sebagai upaya untuk memperkuat posisi keamanan Amerika Serikat dan sekutunya.

Detail lengkap mengenai kebijakan ini dijadwalkan untuk diumumkan oleh Pranay Vaddi dari Dewan Keamanan Nasional.

Pengumuman ini diposisikan dalam konteks persiapan untuk potensi masa jabatan kedua Presiden Joe Biden dan mendekatnya berakhirnya perjanjian New START pada tahun 2026, yang merupakan perjanjian pengendalian senjata bilateral terakhir yang mengikat Amerika Serikat dan Rusia.

Rusia, yang tahun lalu menangguhkan partisipasinya dalam New START, mengklaim sebagai respons terhadap apa yang mereka anggap sebagai kebijakan bermusuhan dari Amerika Serikat. Meski demikian, Moskow berkomitmen untuk tetap mematuhi batasan inti dari perjanjian tersebut. Tuduhan terhadap Amerika Serikat meliputi perusakan perjanjian era Soviet yang mengatur pengendalian dan pengurangan senjata strategis, yang dimulai dengan kebijakan Presiden George W Bush pada tahun 2002 untuk mengakhiri larangan pengembangan sistem rudal antibalistik nasional.

Kemampuan jet tempur F-16 yang didukung oleh Amerika Serikat untuk membawa bom gravitasi nuklir dan rencana untuk menempatkannya di Ukraina dianggap oleh Rusia sebagai eskalasi lebih lanjut. Sementara itu, Rusia dan Belarus telah memulai inisiatif bersama dalam latihan militer untuk menguji kemampuan mereka dalam mengerahkan senjata nuklir non-strategis.

Pengumuman kebijakan nuklir Amerika Serikat ini menandai perubahan strategis dalam kebijakan pertahanan dan luar negeri, yang dirancang untuk menanggapi tantangan geopolitik kontemporer dan memperkuat kapasitas deterensi.

Dinamika Ketegangan Australia-China: Insiden Pesawat Tempur dan Serangkaian Konflik

klungkungtourism.com – Ketegangan antara Australia dan China mencapai puncak setelah pesawat tempur Beijing dituduh menembakkan suar ke jalur helikopter angkatan laut Australia. Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, secara tegas mengutuk tindakan China yang dianggapnya “tidak dapat diterima” dalam wilayah udara internasional.

Jet tempur China dilaporkan melakukan insiden “tidak aman” saat mencegat helikopter Seahawk Australia yang sedang melaksanakan misi pengawasan sanksi PBB di Laut Kuning. Albanese menegaskan pentingnya agar personel Angkatan Pertahanan Australia menjalankan tugas mereka dengan aman di perairan dan langit internasional, serta menekankan bahwa insiden semacam itu harus ditangani secara serius.

Kejadian ini merupakan bagian dari serangkaian konflik yang semakin meningkat antara China dan negara-negara pesaingnya di kawasan Asia, mencerminkan eskalasi ketegangan terkait jalur pelayaran dan perairan yang menjadi pusat persaingan. Meskipun upaya menjaga perdamaian dan stabilitas tetap diupayakan, tantangan keamanan terus mempengaruhi dinamika hubungan antara China dan Australia, meskipun hubungan dagang keduanya telah menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Kasus Fatal Donasi Plasma Berulang di China: Upaya Keadilan bagi Remaja yang Meninggal

klungkungtourism.com – Di Xinzhou, Provinsi Shanxi, terjadi sebuah insiden yang mengejutkan publik: Zhao Wei, seorang remaja berusia 19 tahun, meninggal dunia setelah serangkaian donasi plasma darah yang dilakukan dengan frekuensi yang jauh melebihi batas yang dianjurkan. Kematian ini, yang dilaporkan oleh South China Morning Post, mengungkapkan praktik donasi plasma yang tidak bertanggung jawab dan menimbulkan gelombang kemarahan publik.

Temuan Dokumen dan Praktik Donasi

Kematian Zhao Wei yang tiba-tiba di rumahnya terjadi setelah dia kembali dari pekerjaan sehari-harinya. Ayahnya, Zhao Zhijie, menemukan bukti donasi plasma yang berlebihan ketika ia menemukan tanda terima yang disimpan di bawah kasur putranya. Dokumentasi tersebut menunjukkan bahwa Zhao Wei telah mendonorkan plasma sebanyak 16 kali dalam delapan bulan terakhir.

Pelanggaran atas Protokol Donasi

Dari informasi yang terungkap, jelas bahwa interval antara sesi donasi plasma jauh lebih singkat dari periode istirahat 14 hari yang diizinkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China. Dalam beberapa kasus, interval antar donasi hanya berjarak 12 hari.

Permasalahan Kesehatan dan Peringatan

Sebelum kejadian fatal tersebut, Zhao Wei didiagnosis dengan anemia akut dan masalah kesehatan lainnya. Teman-temannya melalui WeChat bahkan sempat memperingatkan dia untuk tidak lagi mendonorkan plasma, mengingat kondisi kesehatannya yang terus menurun.

Tindakan Hukum yang Dijalankan

Keluarga Zhao Wei, yang dilanda duka, kini menuntut keadilan. Ayahnya menyerukan kepada pihak berwenang untuk menerapkan tindakan hukum terhadap badan yang bertanggung jawab atas proses donasi plasma yang telah merenggut nyawa putranya.

Pembelaan dari Perusahaan Pengumpul Plasma

Xinzhou Tiantan Biological Single Plasma Collection, perusahaan yang terlibat dalam proses donasi, menyatakan bahwa mereka telah mengikuti semua prosedur yang berlaku dan menyangkal adanya kesalahan dalam pengelolaan donasi plasma Zhao Wei.

Investigasi yang Sedang Berlangsung

Otoritas lokal kini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk menentukan apakah terdapat pelanggaran prosedur dan standar kesehatan yang berpotensi menjadi penyebab tragedi ini.

Tragedi ini membawa perhatian pada pentingnya regulasi yang ketat dan pemantauan yang cermat atas praktik donasi plasma untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Pemerintah dan lembaga terkait diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan keamanan dan kesehatan para donor, serta mengimplementasikan pengawasan yang lebih efektif terhadap entitas yang mengelola donasi darah dan plasma.