klungkungtourism.com

klungkungtourism.com – Di Xinzhou, Provinsi Shanxi, terjadi sebuah insiden yang mengejutkan publik: Zhao Wei, seorang remaja berusia 19 tahun, meninggal dunia setelah serangkaian donasi plasma darah yang dilakukan dengan frekuensi yang jauh melebihi batas yang dianjurkan. Kematian ini, yang dilaporkan oleh South China Morning Post, mengungkapkan praktik donasi plasma yang tidak bertanggung jawab dan menimbulkan gelombang kemarahan publik.

Temuan Dokumen dan Praktik Donasi

Kematian Zhao Wei yang tiba-tiba di rumahnya terjadi setelah dia kembali dari pekerjaan sehari-harinya. Ayahnya, Zhao Zhijie, menemukan bukti donasi plasma yang berlebihan ketika ia menemukan tanda terima yang disimpan di bawah kasur putranya. Dokumentasi tersebut menunjukkan bahwa Zhao Wei telah mendonorkan plasma sebanyak 16 kali dalam delapan bulan terakhir.

Pelanggaran atas Protokol Donasi

Dari informasi yang terungkap, jelas bahwa interval antara sesi donasi plasma jauh lebih singkat dari periode istirahat 14 hari yang diizinkan oleh Komisi Kesehatan Nasional China. Dalam beberapa kasus, interval antar donasi hanya berjarak 12 hari.

Permasalahan Kesehatan dan Peringatan

Sebelum kejadian fatal tersebut, Zhao Wei didiagnosis dengan anemia akut dan masalah kesehatan lainnya. Teman-temannya melalui WeChat bahkan sempat memperingatkan dia untuk tidak lagi mendonorkan plasma, mengingat kondisi kesehatannya yang terus menurun.

Tindakan Hukum yang Dijalankan

Keluarga Zhao Wei, yang dilanda duka, kini menuntut keadilan. Ayahnya menyerukan kepada pihak berwenang untuk menerapkan tindakan hukum terhadap badan yang bertanggung jawab atas proses donasi plasma yang telah merenggut nyawa putranya.

Pembelaan dari Perusahaan Pengumpul Plasma

Xinzhou Tiantan Biological Single Plasma Collection, perusahaan yang terlibat dalam proses donasi, menyatakan bahwa mereka telah mengikuti semua prosedur yang berlaku dan menyangkal adanya kesalahan dalam pengelolaan donasi plasma Zhao Wei.

Investigasi yang Sedang Berlangsung

Otoritas lokal kini tengah melakukan investigasi menyeluruh untuk menentukan apakah terdapat pelanggaran prosedur dan standar kesehatan yang berpotensi menjadi penyebab tragedi ini.

Tragedi ini membawa perhatian pada pentingnya regulasi yang ketat dan pemantauan yang cermat atas praktik donasi plasma untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Pemerintah dan lembaga terkait diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk memastikan keamanan dan kesehatan para donor, serta mengimplementasikan pengawasan yang lebih efektif terhadap entitas yang mengelola donasi darah dan plasma.