klungkungtourism.com

klungkungtourism.com – Penelitian terkini yang memeriksa lapisan batuan di Antartika dan Australia Selatan telah memperlihatkan bukti bahwa peristiwa kepunahan massal yang terjadi di masa ekspansi besar-besaran kehidupan di Bumi mungkin dipicu oleh aktivitas tektonik. Studi ini mengindikasikan bahwa fenomena geologis di kedua wilayah tersebut, yang pernah menjadi bagian dari superkontinen Gondwana, mungkin berkontribusi pada peristiwa kepunahan yang dikenal sebagai peristiwa Sinsk.

Berdasarkan studi yang dipimpin oleh Paul Myrow, ahli sedimentologi di Colorado College, peristiwa Sinsk terjadi selama periode Kambrium, era ketika kehidupan di Bumi mengalami diversifikasi besar-besaran. Namun, di tengah-tengah fenomena evolusioner ini, ada kepunahan yang menimpa beberapa kelompok organisme, seperti hyolith dan archaeocyatids, yang telah membangun terumbu karang di seluruh dunia.

Dalam studi yang diterbitkan pada 29 Maret di jurnal Science Advances, Myrow dan timnya melaporkan bahwa pergeseran lempeng tektonik di Gondwana, yang terbentuk antara 600 juta hingga 540 juta tahun yang lalu, memicu serangkaian peristiwa yang mengakibatkan kepunahan terumbu archaeocyathid dan perubahan kondisi laut. Temuan ini didukung oleh analisis fosil trilobita yang diambil dari lapisan batuan di Pegunungan Transantartika dan Pulau Kanguru, yang menunjukkan usia serupa yang berkisar antara 514 juta hingga 512 juta tahun yang lalu.

Saat terjadi pembentukan gunung, lautan dangkal yang berdekatan dengan daratan mengalami perubahan kedalaman seperti jungkat-jungkit. Perubahan ini mengakibatkan terumbu karang yang tadinya berada di permukaan menjadi tenggelam dan terkubur oleh material yang terkikis dari gunung yang baru terbentuk, mengakibatkan penurunan kadar oksigen di laut dan merugikan kelangsungan hidup organisme maritim.

Pergerakan tektonik yang menyebabkan pembentukan gunung juga berdampak pada terciptanya provinsi beku besar yang melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer, mengakibatkan pemanasan global dan perubahan sirkulasi laut. Kondisi ini relevan dengan kekhawatiran kontemporer terkait perubahan iklim yang juga dapat mempengaruhi sirkulasi laut, dengan efek yang potensial terhadap kehidupan maritim.

Penelitian Myrow memberikan bukti yang lebih jelas mengenai bagaimana aktivitas tektonik dapat mempengaruhi peristiwa kepunahan di masa lalu, dengan implikasi pada pemahaman proses serupa yang dapat terjadi pada masa kini. Dengan mengaitkan bukti fosil dengan peristiwa geologis, penelitian ini menawarkan pandangan baru mengenai dinamika yang kompleks antara Bumi dan biosfernya.