klungkungtourism.com

klungkungtourism.com – Tesla, perusahaan otomotif terdepan dalam produksi kendaraan listrik, dikabarkan telah mengurangi 10% dari tenaga kerja global mereka. Keputusan ini diungkapkan melalui sebuah memo internal yang ditulis oleh CEO Tesla, Elon Musk, dan telah mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh perusahaan, termasuk penurunan penjualan EV dan intensifikasi perang harga di sektor ini.

Alasan Musk Melakukan PHK

Dalam memo tersebut, Musk menekankan pentingnya mempersiapkan perusahaan untuk fase pertumbuhan selanjutnya dengan memperhatikan aspek pengurangan biaya dan peningkatan produktivitas. Musk mengakui bahwa keputusan untuk mengurangi tenaga kerja adalah sulit namun perlu untuk menjaga kelangsungan pertumbuhan perusahaan.

Tanggapan Resmi dan Reorganisasi Perusahaan

Sementara Tesla belum memberikan komentar resmi kepada Reuters, Musk, melalui platform media sosial X, membenarkan informasi tentang PHK. Ia menyatakan bahwa reorganisasi perusahaan adalah langkah yang perlu diambil setiap lima tahun untuk memastikan efisiensi operasional.

Eksekutif Senior Tesla Mengundurkan Diri

Dalam proses restrukturisasi ini, dua pemimpin senior, Drew Baglino, Kepala Pengembangan Baterai, dan Rohan Patel, VP Kebijakan Publik, diumumkan telah mengundurkan diri dari Tesla. Musk menyampaikan terima kasih atas kontribusi mereka kepada perusahaan.

Tren Pertumbuhan Karyawan dan Kinerja Saham

Meskipun telah terjadi pemutusan hubungan kerja pada 2022, jumlah karyawan Tesla telah meningkat secara signifikan dari 100 ribu pada akhir 2021 menjadi lebih dari 140 ribu di tahun 2023. Namun, saham Tesla mengalami penurunan sebesar 5,6% menjadi $161,48 per saham pada penutupan Senin (16/4) dan telah jatuh sekitar 33% sepanjang tahun tersebut.

Respons Analis Terhadap Pemutusan Hubungan Kerja

Scott Acheychek, CEO Rex Shares, yang mengelola ETF dengan eksposur tinggi pada saham Tesla, melihat pengurangan tenaga kerja sebagai taktik strategis. Di sisi lain, Michael Ashley Schulman, Kepala Investasi di Running Point Capital Advisors, menilai kepergian eksekutif senior sebagai indikasi masalah dalam pertumbuhan Tesla.

Keprihatinan Perencanaan Suksesi dan Pembatalan Model Murah

Pemutusan hubungan kerja ini bertepatan dengan kekhawatiran yang muncul setelah Zach Kirkhorn, kepala keuangan Tesla, mengundurkan diri, yang menimbulkan pertanyaan tentang perencanaan suksesi di perusahaan. Lebih lanjut, keputusan untuk membatalkan produksi mobil murah yang telah lama ditunggu-tunggu, dikenal sebagai Model 2, telah mengecewakan investor dan menyebabkan spekulasi tentang masa depan produk ini.

Komentar Musk Mengenai Laporan Media

Setelah laporan Reuters tentang pembatalan Model 2, Musk memberikan respons dengan menuduh bahwa “Reuters berbohong” melalui media sosial X, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai ketidakakuratan dalam laporan tersebut. Sejak itu, belum ada komentar tambahan dari Musk mengenai masa depan mobil tersebut, meninggalkan investor dan analis dalam ketidakpastian.

Pemutusan hubungan kerja yang diumumkan oleh Tesla dan kepergian beberapa eksekutif kuncinya menandai periode transisi bagi perusahaan di tengah persaingan yang semakin ketat di pasar kendaraan listrik. Keputusan ini, bersama dengan pembatalan produk yang sangat diantisipasi, telah mempengaruhi persepsi pasar dan nilai saham perusahaan, serta menimbulkan pertanyaan tentang strategi pertumbuhan jangka panjang Tesla.