klungkungtourism.com

klungkungtourism.com – Marinir Amerika Serikat dan pasukan Filipina telah melaksanakan latihan militer bersama di kota Itbayat di Filipina utara, sepanjang Selat Bashi yang memiliki posisi strategis di lepas pantai selatan Taiwan. Latihan ini, yang merupakan bagian dari program tahunan Balikatan, melibatkan lebih dari 16.000 personel militer dari kedua negara, serta pasukan dari Prancis dan Australia.

Tujuan utama dari latihan ini adalah untuk menunjukkan kesiapan tempur sekutu di wilayah yang berdekatan dengan titik konflik antara Washington dan Beijing, khususnya terkait dengan isu kedaulatan Taiwan. Fokus latihan ini terutama difokuskan pada penguatan kesiapan dalam menghadapi potensi agresi, terutama di tengah eskalasi ketegangan antara China dan Filipina di Laut China Selatan.

Meskipun kedua negara, Amerika Serikat dan Filipina, menegaskan bahwa latihan ini tidak bertujuan menyerang negara manapun, namun lebih pada meningkatkan respons terhadap situasi darurat di Filipina, yang dikenal sebagai salah satu negara yang paling rentan terhadap bencana alam. Meski demikian, latihan ini secara khusus menitikberatkan pada aspek pertahanan teritorial, terutama di wilayah Selat Bashi yang merupakan jalur penting dalam perdagangan internasional.

Reaksi China terhadap latihan ini telah menunjukkan keprihatinan terkait penempatan sistem rudal AS di Filipina utara, dengan peringatan bahwa hal tersebut berpotensi memicu konfrontasi dan mengganggu stabilitas di kawasan tersebut. Disamping itu, ketegangan semakin meningkat dengan penekanan China terhadap aktivitas separatis di Taiwan yang tidak akan ditoleransi, khususnya dalam konteks dukungan luar yang dirujuk pada AS.

Dengan pesan pencegahan yang tersirat dalam latihan militer ini, dinamika persaingan regional semakin kompleks, menciptakan ketegangan yang melibatkan China, Amerika Serikat, dan Filipina.