klungkungtourism.com – Pemerintah Indonesia menetapkan kawasan Dieng sebagai Geopark Nasional. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan keputusan ini melalui Keputusan Menteri terbaru. Mereka ingin melestarikan kekayaan geologi, hayati, dan budaya yang tersebar di dataran tinggi Dieng. Kawasan ini mencakup Kabupaten Banjarnegara, Wonosobo, dan Batang di Jawa Tengah.
Manfaat Geopark untuk Edukasi dan Ekonomi Lokal
Geopark Dieng berperan sebagai laboratorium alam terbuka. Para peneliti, wisatawan, dan masyarakat lokal memanfaatkan kawasan ini untuk edukasi, penelitian, serta pengembangan ekonomi berkelanjutan. Pemerintah juga mengelola kawasan ini secara aktif dan menjaga integritas geologinya. Selain itu, mereka terus mendorong kawasan ini agar mendapat pengakuan internasional melalui UNESCO Global Geopark.
Eksplorasi Situs Geologi yang Menarik
Geopark Nasional Dieng menghadirkan berbagai situs geologi yang unik dan mudah dijangkau. Kawah Sikidang memperlihatkan aktivitas vulkanik yang terus berlangsung dan memungkinkan pengunjung mengamatinya dengan aman. Selain itu, Kompleks Candi Arjuna menunjukkan perpaduan harmonis antara warisan budaya dan geologi dataran tinggi. Kawah Sileri, Kawah Candradimuka, dan Telaga Warna semakin menambah daya tarik kawasan ini dengan fenomena alam yang mencolok.
Pelestarian Budaya dan Keanekaragaman Hayati
Masyarakat Dieng terus menjalankan tradisi seperti Ruwatan Anak Gimbal yang mereka selenggarakan setiap tahun. Selain menjaga warisan budaya, mereka juga mempromosikan produk khas seperti carica dan purwaceng sebagai hasil kekayaan hayati lokal. Pemerintah daerah pun melatih petani dan pelaku usaha agar mampu mengelola sumber daya secara bijak dan berkelanjutan. Oleh karena itu, budaya dan lingkungan tetap lestari.
Daftar Situs Geopark Dieng yang Menawan
Pemerintah menyusun daftar lebih dari 15 situs unggulan yang bisa dikunjungi di Geopark Dieng. Pengunjung dapat menjelajahi Kawah Sikidang, Kawah Sileri, Kawah Candradimuka, Telaga Warna, Telaga Pengilon, Telaga Merdada, Telaga Dringo, Bukit Sikunir, dan Sumur Jalatunda. Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa mengunjungi kawasan budaya seperti Candi Arjuna, Candi Bima, dan Tuk Bima Lukar yang memperkaya pengalaman sejarah dan geologi.
Langkah Nyata untuk Pengelolaan yang Berkelanjutan
Pemerintah daerah dan komunitas lokal langsung menjalankan strategi pengelolaan Geopark Dieng. Mereka membentuk jalur edukatif, merancang program wisata geologi, dan melatih pemandu wisata lokal secara intensif. Selain itu, kolaborasi antar akademisi, masyarakat, dan pemerintah terus memperkuat manfaat ekonomi serta pelestarian lingkungan. Dengan sinergi ini, Dieng semakin bersinar sebagai destinasi wisata unggulan di Indonesia.